Sistem Organ Pada Manusia dan Ganguan Penyakitnya
SISTEM-SISTEM ORGAN MANUSIA
Anatomi tubuh manusia
adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi tubuh manusia
tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan
bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis
organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki
struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung
satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sistem Anatomi pada tubuh manusia
1.
Sistem Rangka
Tubuh
manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206 tulang yang
dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh
kerangka aksial dan kerangka apendikular.
Kerangka
aksial terdiri dari 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh manusia.
Kerangka aksial terdiri dari tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid,
tulang rusuk, dan tulang belakang.
Kerangka
apendikular terdiri dari 126 tulang yang merupakan tulang-tulang pelengkap yang
menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di daerah tungkai
atas, tungkai bawah, panggul, dan bahu.
Fungsi
sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh, melindungi
organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.
Penyakit pada Sistem Rangka
1)
Gangguan Persendian
a.
Dislokasi
b.
Terkilir/keseleo
c.
Peradangan sendi (atritis)
d.
Tulang retak atau patah (fraktura)
2)
Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
a.
Skoliosis
b.
Kifosis
c.
Lordosis
3)
Gangguan rangka yang lain
a.
Rakhitis
b.
Osteoporosis
Merupakan penyakit penurunan
kekuatan tulang karena tulang mengalami pengeroposan.
2.
Sistem Otot
Sistem
otot terdiri dari sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah, dan
fungsi tubuh lainnya.
Ada
tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang
ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung
dan membantu memompa darah.
1)
Atropi
Keadaan otot yang lisut atau
menjadi kecil karena serangan polio atau otot lama tidak digunakan. Ukuran otot
yang mengalami atropi dapat menyusut sampai 25 %.
2)
Tetanus
Merupakan gangguan otot berupa
kontraksi yang terus menerus, yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani.
3)
Hipertropi
Yaitu membesarnya otot terjadi
akibat bekerja atau berolahraga.
4)
Leher Kaku (stiff)
Diakibatkan oleh peradaan otot
trapesius leher akibat kesalahan gerak.
5)
Miastenia Gravis
Merupakan melemahnya otot sehingga
dapat mengakibatkan kematian.
6)
Distrofi Otot
Merupakan penyakit genetis yang
dibawa sejak anak-anak.
7)
Hernia Abdominal
Melorotnya usus ke dalam rongga
usus akibat robeknya dinding otot usus.
3.
Sistem Peredaran Darah
Sistem
peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah
yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung,
yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat,
rata-rata jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh
tubuh setiap menitnya. Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:
1)
Mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Darah memberikan nutrisi penting dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon
dioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui
cairan plasma darah.
2)
Melindungi tubuh melalui sel darah putih
dengan melawan patogen (kuman) yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit
berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki
tubuh. Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen
yang sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.
3)
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan
kondisi tubuh) pada beberapa kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga
suhu tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.
Penyakit Pada Sistem Peredaran
Darah
1) Penyakit
Keturunan (disebabkan oleh Genetik) :
a.
Hemofilia
Merupakan
penyakit berupa darah sukar membeku, disebabkan tidak terdapat faktor AGH (Anti
Globulin Hormone).
b. Sick Cell Anemia (SCA)
Merupakan
penyakit berupa kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit.
Akibatnya daya ikat terhadap O2 dan CO2 berkurang.
c. Thalassemia
Merupakan
penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan.
Akibatnya daya ikat terhadap O2 dan CO2 berkurang.
2) Penyakit
Non-Keturunan (disebabkan oleh Faktor Fisiologis :
a. Anemia
Merupakan
penyakit kekurangan darah, berupa kekurangan hemoglobin, kekurangan Fe, ataupun
kekurangan sel darah merah.
b. Anemia
Pernisiosa
Merupakan
penyakit dimana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B-12.
c. Aneurisma
Merupakan
penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot.
d. Eritroblastosit Fetalis
Merupakan
rusaknya eritrosit bayi di dalam kandungan karena perbedaan rhesus dengan ibu.
e. Elefantiasis
Merupakan
penyumbatan aliran pembuluh limfa akibat infeksi cacing filaria.
f. Hipertensi
Merupakan
tekanan darah tinggi, nilai sistolnya antara 140-200 mmHg dan diastolnya antara 50-110 mmHg.
Merupakan
penyakit tekanan darah rendah, tekanan sistolnya dibawah 100 mmHg.
g. Leukimia
(kanker darah)
Disebabkan
oleh produksi sel darah putih yang berlebihan sehingga sel darah merah dimakan
oleh sel darah putih.
h. Trombus
dan Embolus
Merupakan
penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri
coronaria. Disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
i. Jantung Koroner
Merupakan
gangguan jantung disebabkan tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri
coronaria.
j. Sklerosis
Merupakan
penyakit yang berupa pengerasan pada pembuluh darah akibat penimbunan lemak
(aterosklerosis) dan akibat penimbunan zat kapur (arteriosklerosis).
k. Varises
Merupakan
pelebaran vena pada bagian tipis, bisa juga pelebaran venanya pada bagian anus
yang disebut ambeien, wasir dan hemoroid.
4.
Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan,
mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat
pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau
tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Makanan
melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan),
laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus.
Selain
saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi tubuh
manusia yang membantu mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem pencernaan
meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas.
Penyakit pada Sistem Pencernaan
1)
Pada Mulut (paretis/gondong) yaitu
infeksi pada kelenjar parotis dan (xerostomia) yaitu produksi air liur yang
sedikit.
2)
Pada Lambung (gastritis) yaitu radang
akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor dan (kolik) yaitu salah
cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
3)
Pada Usus (diare) yaitu infeksi kuman
pada kolon yang menyakibatkan feses terlalu cepat keluar dan sembelit yaitu
keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim pada ileum berlebihan
(apendisitas) yaitu keadaan apendiks yang meradang dan (hemaroid) yaitu keadaan
membengkaknya vena pada anus.
4)
Keracunan makanan disebabkan oleh
bakteri salmonella (tifus), clostridium (kelumpuhan/kematian), dan clostridium
(makanan kaleng yang kadaluarsa).
5.
Sistem Endokrin
Sistem
endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam
darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar
pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan
kelenjar kelamin (gonad).
Kelenjar
dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh
reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan
mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis
tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual, homeostasis gula
dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu dari banyak
proses yang diatur oleh hormon.
6.
Sistem Saraf
Sistem
saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua
saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya.
Organ-organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara
bagian-bagiannya.
Otak
dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem
saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau
kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf
pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali
ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.
Penyakit pada Sistem Saraf
1)
Polio Yaitu penyakit yang disebabkan
oleh infeksi vius pada sumsum tulang belakang. Virus polio ini sering menyerang
anak-anak balita. Gejala yang dirasakan berupa rasa demam, sakit kepala.dan
akhirnya mengalami kelumpuhan. Anak –anak yang biasanya menderita polio setelah
dewasa, kakinya biasnaya berbeda ukurannya. Hal ini disebakan oleh mengecilnya
otot (atropi). Penyakit polio dapat dihindari dengan imunisasi polio.
2)
Epilepsi, yaitu penyakit yang ditandai
dengan serangan mendadak berupa sentakan otak yang hebat sehingga timbul
kejang-kejang dan mengelaurkan busa dari mulutnya. Epilepsi dapat menyerang
orang yang menderita tumor otak,cedera otak, infeksi otak dan penderita cacat
otak bawaan.
3)
Meningitis, yaitu penyakit akibat radang
pada bagian seaput otak (meningen) yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
4)
Neuritis yaitu penyakit gangguan pada
saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, keracunan atau karena ada
tekanan.
5)
Gegar otak, penyakit yang disebabkan
benturan pada kepala.
6)
Hydrocphalus, kelainan dan atau penyakit
akibat pembesaran kepala karena terjadinya penimbunan secara akif cairan otak
di dalam bilik otak. Penyakit hydrocphelus antara lain karena kelainan struktur
otak sejak lahir, infeksi selaput otak, tumor otak dan trauma kepala.
7)
Stroke yaitu kerusakan otak akibat
pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah dalam otak. Keadaan ini mengakibatkan
sel-sel saraf di sekitar pembuluh darah tidak memperoleh cukup oksigen sehingga
mati. Dampak penyumbatan ini tergantung letak terjadinya penyumbatan. Penderita
dapat mempunyai masalah dengan pengucpan gerakan atau ingatannya.
7.
Sistem Pernapasan
Sel-sel
tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan
menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk
limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.
Ada
tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan
otot-otot respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring,
trakea, bronkus, dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung
menuju paru-paru.
Paru-paru
berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke
dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.
Otot
respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa,
mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
1. Pada Saluran Pernapasan
a.
Pembengkakan Kelenjar Limfa (adenoid)
baik pada hidung (polip) ataupun pada tekak (amandel) akan menyebabkan wajah
penderita sangat khas tampak bodoh disebut wajah adenoid.
b.
Penyempitan saluran pernapasan sehingga
menyebabkan sesak dan batuk-batuk akibat alergi ataupun stress.
c.
Bronkitis adalah peradaan pada trakea
dan bronkus hingga dapat menyebabkan demam dan batuk-batuk
d.
Rinitis, merupakan radang pada rongga
hidung hingga dapat menyebabkan bengkak dan banyak mengeluarkan lendir akibat
alergi.
e.
Dipteri, merupakan infeksi bakteri
Corynobacterium yang menyebabkan kematian.
f.
Laringitis, radang pada daerah laring
dan kanker laring yang sering menyerang lak-laki di atas usia 50 tahun.
2. Kelainan
dan Penyakit pada Alveolus
a.
Pneumonia, radang dinding alveoli akibat
bakteri atau virus karena alveoli akan terisi cairan limfa.
b.
Tuberkulosis (TBC), timbul bintil-bintil
pada alveolus akibat infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
c.
Alveolus terisi oleh air akibat tenggelam.
d.
Emfisema, merupakan kelainan berupa
perluasan alveoli secara berlebihan hingga menggelembungkan paru-paru.
3. Kelainan pada Pengangkutan Oksigen
Asfiksi,
merupakan gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan ataupun gangguan penggunaan
oksigen oleh jaringan.
8.
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem
kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen
lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari
patogen-patogen tersebut.
Ini
termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B
dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.
Penyakit pada Sistem Kekebalan
Tubuh
Berikut ini merupakan jenis-jenis penyakit autoimun
yang umum terjadi:
1)
Rematik
Rematik atau radang sendi merupakan
penyakit autoimun yang menyerang sendi. Sistem kekebalan tubuh menghasilkan
antibodi yang menempel pada lapisan sendi, sehingga sel imun menyerang sendi
dan menyebabkan radang, pembengkakan, dan nyeri. Orang dengan rematik biasanya
merasakan gejala seperti sendi sakit, kaku, dan bengkak, sehingga dapat
mengurangi geraknya. Jika tidak diobati, rematik dapat menyebabkan kerusakan
sendi permanen secara bertahap.
2)
Lupus
Lupus atau lupus eritematosus
sistemik dapat terjadi saat antibodi yang dihasilkan tubuh menempel pada
jaringan di seluruh tubuh. Beberapa jaringan yang umumnya terkena lupus adalah
ginjal, paru-paru, sel darah, saraf, kulit, dan sendi. Orang dengan lupus dapat
mengalami gejala, seperti demam, berat badan turun, rambut rontok, kelelahan,
ruam, nyeri atau bengkak pada sendi dan otot, sensitif terhadap sinar matahari,
sakit dada, sakit kepala, dan kejang.
3)
Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel kulit baru yang sangat cepat sehingga menumpuk
di permukaan kulit. Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi kemerahan, lebih
tebal, bersisik, dan terlihat seperti bercak putih-perak. Selain itu, juga
dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada kulit.
4)
Penyakit radang usus
Sistem kekebalan tubuh yang
menyerang lapisan usus disebut dengan penyakit radang usus (inflammatory bowel
disease/ IBD), karena dapat menyebabkan radang kronis pada saluran pencernaan.
Penyakit ini dapat muncul dengan gejala diare, perdarahan pada dubur, buang air
besar yang mendesak, sakit perut, demam, berat badan turun, dan kelelahan.
5)
Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
merupakan bentuk penyakit radang usus yang paling umum. Gejala penyakit Crohn
disertai dengan ulkus mulut, sedangkan gejala dari kolitis ulseratif sering
disertai dengan kesulitan buang air besar.
6)
Diabetes mellitus tipe 1
Penyakit ini disebabkan oleh
antibodi sistem imun yang menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin
(hormon yang dibutuhkan dalam mengontrol kadar gula darah) di pankreas.
Akibatnya, tubuh tidak bisa menghasilkan insulin, sehingga kadar gula darah
Anda menjadi tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi ini kemudian dapat
memengaruhi penglihatan, ginjal, saraf, dan gusi Anda. Penderita diabetes
mellitus tipe 1 membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk mengontrol
penyakitnya agar tidak bertambah parah.
7)
Sklerosis ganda
Multiple sclerosis atau sklerosis
ganda adalah penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung di sekitar
saraf. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang memengaruhi otak dan sumsum
tulang belakang. Orang dengan sklerosis ganda dapat menunjukkan gejala, seperti
kebutaan, koordinasi yang buruk, kelumpuhan, otot menegang, mati rasa, dan
lemah. Gejalanya bisa bervariasi karena lokasi dan tingkat serangannya
berbeda-beda antar individu.
9.
Sistem Limfatik
Dalam
anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran
getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan
tubuh.
Tugas
utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang
mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi. Sistem
limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh,
dan mengembalikannya ke darah.
Penyakit pada Sistem Limfatik
1)
Infeksi
Baik infeksi virus maupun bakteri,
akan memicu perlawanan dari sistem kekebalan tubuh, termasuk yang ada pada
kelenjar getah bening. Pada kondisi tertentu, reaksi ini menyebabkan peradangan
kelenjar getah bening atau limfadenitis, yang dapat ditandai dengan
pembengkakan kelenjar getah bening.
2)
Kanker
Adanya tumor dapat menghalangi
saluran limfatik ke kelenjar getah bening yang mengganggu aliran cairan getah
bening. Kanker yang muncul pada sistem limfatik dikenal sebagai limfoma. Ketika
sel-sel limfosit dalam sistem limfatik diserang oleh sel kanker, maka sistem
kekebalan tubuh akan menurun.
3)
Penyumbatan (obstruksi)
Obstruksi dalam sistem limfatik
menyebabkan terjadinya penumpukan cairan (limfedema). Obstruksi dapat
disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut akibat kerusakan pada pembuluh
getah bening, misalnya karena radioterapi, cedera, infeksi, atau operasi pengangkatan
kelenjar getah bening. Jaringan parut tersebut akan menghalangi atau menyumbat
aliran cairan getah bening dan menyebabkan pembengkakan organ.
10.
Sistem Ekskresi Dan Urinaria
Sistem
ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada
anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit,
dan paru-paru.
Sistem
urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk
membuang limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra
bersama-sama membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk
mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat
buang air kecil.
Selain
menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga
mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah
merah.
Organ
hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat,
sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
Penyakit pada Sistem Eksresi dan
Urinia
1)
Albuminuria
Suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya albumin dan protein lain pada urine akibatnya kerusakan alat filtrasi
pada ginjal.
2)
Diabetes Millitus (kencing manis)
Yaitu suatu penyakit yang
disebabkan kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada
urine.
3)
Diabetes Insipidus
Suatu penyakit yang ditandai dengan
kencing terus menerus karena kurangnya hormon ADH.
4)
Oligourea
Penyakit yang ditandai dengan
produksi urine sangat sedikit karena beratnya kerusakan ginjal.
5)
Polyurea
Penyakit yang ditandai dengan
produksi urine sangat banyak dan encer akibat gagalnya reabsorpsi nefron.
6)
Sistitis
Suatu peradangan pada saluran
kantung seni akibat infeksi.
7)
Batu Ginjal
Suatu penyakit akibat mengendapnya
kristal kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang dapat menghambat pengeluaran
urine.
8)
Jerawat
Suatu gangguan kronis pada kelenjar
minyak pada umumnya terjadi pada remaja.
9)
Eksim
Suatu penyakit pada kulit yang
kronis yang ditandai dengan gatal, merah, kering dan kulit bersisik.
10) Skabies
/ Seven Years Itch
Gangguan kulit yang dapat menular
akibat parasit insekta sarcoptes scabies yang dapat mengganggu sistem
ekskreasi.
11) Diabetes
Insipidus
Merupakan kekurangan ADH yang dapat
meningkatkan volume urine 20-30 kali. Sehingga buang air kecil terus menerus
dan selalu haus.
12) Nefritis
Luka dan peradangan ginjal,
terhentinya aktivitas jantung, secara mendadak.
13) Scarletfever
Nefritis pada anak-anak dan remaja
yang disebabkan oleh penyakit jengkerik.
14) Uremia
Gagal ginjal akut, hingga
terhentinya pembentukan urine (anuria).
11.
Sistem
Reproduksi
Sistem Reproduksi Pria
Sistem
reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi pria
mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem
reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan
ovum (sel telur). Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba
falopi. Kedua sel tersebut kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan
tumbuh di dinding rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal
untuk mempersiapkan kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.
Penyakit Pada Sistem Reproduksi
1)
Gonorhoea ( Kencing Nanah)
a.
Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang
menyerang pada alat kelamin (genitalia). Penyaki ini disebabkan oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae.
b.
Gejala penyakit ini adalah rasa sakit
dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada
wanita.
c.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual.Bayi juga dapat tertular penyakit ini melalui proses persalinan.
d.
Penyakit ini dapat menyebabkan kebuataan
pada bayi yang baru lahir.
2)
Sifilis
a.
Sifilis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
b.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual atau hubungan badaniah yang intim (ciuman), transfusi darah, penularan
oleh ibu pada janin melalui plasenta.
c.
Gejala awal penyakit ini adalah borok
pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar
kelamin.
d.
Penyakit ini dapat menyebar dan
menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ
tersebut.
3)
AIDS & HIV
4)
Herpes Simplex Genitalis
a.
Penyakit ini disebabkan oleh virus
herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus,
dan vagina.
b.
Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal,
pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut
kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan
menimbulkan luka.
c.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya.
d.
Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan
sering kambuh setelah beberapa bulan/tahun.
Gangguan pada Sistem Reproduksi
Wanita
1)
Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore
primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau
tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi
selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus
menstruasi.
2)
Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat
terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
3)
Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui
penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya
disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah
laser.
4)
Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan
dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya
dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas
vagina dan kelenjar limfe panggul.
5)
Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang
tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat
dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
6)
Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana
jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar
ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala
endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa
menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi
kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
7)
Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa
keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia
produktif, Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami
terkena infeksi, jamur atau bakteri.
12.
Sistem
Integumen
Kulit
atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem
ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan
bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh dan
menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen
meliputi rambut dan kuku.
1)
Lepra
Lepra adalah penyakit yang terutama
menyerang saraf peripheral dan kulit yang dapat menimbulkan cacat dan
kelumpuhan tangan, kaki dan wajah.
2)
Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik adalah penyakit
kulit yang ditandai ruam kulit yang timbul pada orang tertentu dengan kulit
sensitif dan mudah teriritasi.
3)
Karbunkel
Karbunkel adalah Infeksi kulit yang
meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya.
4)
Leukoplakia
Leukoplakia memiliki gejala yang
ditandai dengan bercak-bercak putih tebal pada permukaan lidah dan biasanya
terjadi pada perokok berat.
5)
Kusta
Kusta merupakan penyakit infeksi
kronis yang di sebabkan oleh Mycobacterium
lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf tepi,
selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas,
sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis.
6)
Selulitis
Selulitis merupakan infeksi pada
lapisan subkutan kulit.
7)
Herpes
Herpes adalah penyakit radang kulit
yang ditandai pembentukan gelembung-gelembung berisi air yang berkelompok.
8)
Morbus Hansen
Morbus Hansen disebut KUSTA/
LEPRA, yaitu penyakit yang disebabkan
oleh Mycabacterium leprae yang menyerang saraf tepi, setelah itu menyerang
kulit dan organ-organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat.
mantap
ReplyDeleteDewalotto 1 user id bisa main semua game :
ReplyDelete1,Togel
2.Taruhan Bola
3.Domino
4.Ceme
4.Tembak ikan
5.Number game
6.Sabung ayam
7.Slot
8.dan bayak lagi permainan lainnya, daftarkan sekarang juga di dewalotto.cc
Promo www.Fanspoker.com :
ReplyDelete- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||